Plastic World

Beberapa hari lalu, diantara berita politik,demo rusuh di berbagai daerah,dan soal orang miskin yang menderita berbagai penyakit aneh, terselip satu berita soal lingkungan. Berita yang sudah sekitar 2 tahun lalu ditayangkan dan terkadang diulang kembali,namun belum juga membawa perubahan yang berarti. Yaitu berita mengenai BAHAYA PENGGUNAAN KEMASAN PLASTIK.Gak perlu jauh-jauh mengharapkan seluruh dunia mengurangi penggunaan kemasan plastik,bagaimana dengan sekitar anda,bagaimana dengan anda? Sudahkah kita benar-benar menyadari & memahami DAMPAK PENGGUNAAN PLASTIK TERHADAP LINGKUNGAN

Saya ingatkan kembali bahwa 1 kantong plastik membutuhkan 100 – 500 TAHUN untuk bisa TERURAI oleh tanah. Benda yang mulai digunakan sekitar 50thn silam ini diperkirakan digunakan penduduk dunia sekitar 1 JUTA kantong plastik per MENIT. Dan untuk menghasilkan nya butuh 12 JUTA BAREL minyak/tahun + 14 JUTA POHON ditebang!!

Bayangkan berapa banyak sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui habis untuk membuat benda yang dapat mencemari tanah,air dan udara ini. Talkshow Oprah Winfrey pernah mengangkat isu ini dalam salah satu episode nya, ditayangkan bagaimana saat ini banyak hewan laut memakan sampah plastik karena mengira itu mangsanya. Kenapa hewan laut bisa makan sampah plastik? Karena fakta menunjukkan bahwa sekitar 80% sampah dilautan berasal dari daratan & hampir 90 % berupa PLASTIK. Juni 2006 Program Lingkungan PBB memperkirakan 46,000 sampah plastik mengambang di SETIAP MIL PERSEGI LAUTAN.

Bayangkan (lagi) seekor ikan kegemaran kita sedang berenang gemulai di lautan, sekonyong-konyong ada sebuah kantong plastik mengapung, ikan mengira kantong plastik itu mangsanya yang sedang menyamar atau mungkin spesies baru penghuni lautan,karenanya sang ikan memakan kantong plastik yang ternyata rasanya tidak enak. Ikan tersedak, ingin muntah tapi gak bisa,doi hanya bisa menggelepar-gelepar setengah lemas &karena dikira sedang tipsy, ikan lain cuek beybeh aja. Bahkan ikutan makan kantong plastik lainnya disitu supaya bisa ikutan tipsy. Lalu datanglah Pak Nelayan menebar jaring dilautan karena kalau menebar pesona takut digampar Bu Nelayan. Ikan – ikan yang dikira tipsy karena makan kantong plastik terjaring karena tak punya tenaga &sulit mencari cara untuk kabur. Pak Nelayan membawa hasil tangkapan ke tempat pelelangan ikan. Sebagian ikan dibeli pedagang ikan di pasar, dibeli petugas restoran, dibawa petugas pasar swayalan untuk dijual di supermarket termewah. Ibu membeli ikan di pasar, kita memesan ikan bakar di restoran seafood, kita membeli ikan di supermarket. Ikan dibawa kerumah,dibersihkan,dimasak dengan berbagai variasi masakan,ikan siap dimakan. Tanah aja baru bisa mengurai plastik selama 100-500 tahun, apalagi perut ikan? Lalu kita makan ikan yang makan plastik. Plastik pun termakan oleh kita. Gak heran kalau saat ini semakin banyak penyakit, kanker, tumor bukan hanya menyerang umur 40tahun keatas, yang masih muda pun mengalami. (*gulp,glek..baru inget barusan makan ikan, tapi karena ikannya udah jadi masakan, gak bisa nanya deh apakah doi makan plastik apa enggak)

Setelah tidak digunakan, sampah plastik biasanya dibuang begitu saja. Saat di tanah,bisa membunuh hewan-hewan pengurai macam cacing.Padahal cacing sangat berperan dalam menyuburkan tanah, menyuburkan tanaman, dan membuat pori-pori tanah penyerap air hujan yang nantinya jadi sumber air bersih. Sampah plastik juga menghambat jalur air yang diresap tanah &menghalangi sirkulasi udara dalam tanah. Ketika dibuang ke sungai,mengalir ke laut &menjerat hewan-hewan penghuni sungai,danau,waduk,laut dan juga mengakibatkan pendangkalan sungai,penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir. Kalau dibakar,apabila pembakaran tidak sempurna & partikel-partikel plastik tidak terurai maka menjadi dioksin di udara. Dioksin ini membuat makhluk yang menghirupnya rentan penyakit seperti kanker,tumor,hepatitis,pembengkakan hati, gangguan sistem syaraf,dan gejala depresi. Kalau dimakan tetap tidak akan hancur dan ketika mati karena makan plastik bisa meracuni makhluk hidup lainnya.

Plastik memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup kita, mungkin kalau gak pakai plastik merasa kurang gaul karena plastik praktis dan lebih kuat membawa barang ketimbang menggunakan paper bag/tas kertas. Plastik berbagai bentuk dan jenisnya selalu ada di sekitar kita. Sehingga perlu sebisa mungkin menghindari penggunaan plastik apalagi sebagai wadah makanan & minuman, kalau terpaksa maka pintar-pintarlah mengenali jenis kemasan plastik melalui kode segitiga pada kemasan plastik. Namun tetap saja bahaya yang ditimbulkan plastik lebih banyak & luas dibanding manfaatnya. Lantas bagaimana menyikapinya?

Sebagai makhluk peduli lingkungan dan peduli sesama, kita bisa melakukan REUSE, REDUCE, RECYCLE. REUSE memakai ulang plastik, misalnya selalu sediakan kemasan kantong plastik di tas sehingga saat mendadak kita ingin foya-foya dengan belanja di pasar atau supermarket pakailah kantong plastik yang kita bawa. Sekaligus menerapkan REDUCE atau mengurangi pemakaian plastik sehingga penjual di pasar atau supermarket bisa menghemat pengeluaran mereka untuk membeli kemasan plastik,apabila permintaan plastik berkurang,pembuat plastik pun mengurangi produksinya &ketika produksi semakin menurun,bisa mengurangi bahan bakar minyak,mengurangi penebangan pohon. Ketika pabrik pembuat plastik mengalami penjualan yang semakin merosot,tak perlu takut,cemas,depresi apalagi gila berkepanjangan,mereka bisa mulai beralih membuat olahan daur ulang plastik atau RECYCLE.Tapi menggunakan bahan daur ulang plastik pun perlu berhati-hati,asalkan tidak sebagai wadah makanan & minuman. Atau pengusaha pembuat plastik bisa mulai menanam pohon pisang, pandan, pohon jati, rotan, dan tanaman lainnya yang bisa diolah menjadi wadah atau kemasan. Karena menggunakan daun pisang ataupun pandan lebih sehat untuk mewadahi makanan dan tentu lebih bersahabat dengan alam. Kalau menurut anda mustahil menggunakan daun pandan sebagai wadah,perlu diketahui daun pandan bisa dibuat sedemikian rupa menjadi kerajinan daun pandan berupa TAS. Tas bisa digunakan untuk menaruh barang belanjaan anda.Atau kalau mau lebih kuat bisa dari rotan. Nah kalau usahanya mau terus lancar, tentu sumber bahan baku perlu tetap dijaga.Jadi ketika menebang pohon untuk dijadikan paper bag atau apapun,harus diimbangi dengan penanaman kembali. Semakin banyak pohon/tanaman maka pasokan oksigen bertambah, sumber air bersih pun terjamin, tanah kembali subur. Kita pun bisa dengan bangga mewarisi kehidupan kepada anak cucu kita ataupun anak cucu tetangga kita kelak.

Selain itu, sangat ditunggu dan diperlukan tindakan nyata dari pemerintah membuat regulasi tegas mengenai produksi,penggunaan plastik,sampai ke soal pengolahan limbah plastik.Dan semoga media massa tidak bosan-bosannya menyiarkan berita seperti ini agar tertanam betul di benak setiap orang


Pesan moral : Jangan makan ikan yang doyan tipsy.Kalau depresi mungkin anda kebanyakan menghirup dioksin dalam udara.Jangan coba-coba makan plastik.Terakhir,MULAI DARI SEKARANG MARI KURANGI PENGGUNAAN PLASTIK.oh iya, styrofoam juga termasuk berbahan plastik.

Untuk bacaan yang lebih serius bisa baca blog pencinta lingkungan ini.

0 comment:

Posting Komentar

 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templatesedit byNJ!